Memperingati 53 Tahun Proklamasi, Amp Bali; Perjuangan Akan Berlanjut


doc. amp kk bali,
Saat Pemantik sedang menyapaikan materi  53 tahun proklamasi
kemerdekaan west papua, di denpasar bali 1 juli 2024


 Denpasar, suaramamrukupdate - Aliansi mahasiswa papua (AMP) komite kota bali Memperingati 53 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Bangsa West Papua yang jatuh tepat pada 01Juli 1971 - 01 juli 2024 di jalan tukat yea aya renon denpasar.

Diskusi publik dengan topik  53 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Bangsa West papua. Reny w selaku Pemateri 1, paulo k pemateri ll dan  moderartor  keli sedangkan notulen Ussi. Diskusi meriah ini berlangsung di halaman depan asrama papua(ASPURA) denpasar. 

Diperkirakan Sekitar 30an massa mahasiswa papua ikut dalam diksusi kali ini, berberapa solidaritas juga ikut terlibat dalam diskusi bebas, selain itu  kawan kawan juga menonton film perjalanan dan perlawanan Bernart Mawen yang terus mempertahankan perjuangan di daerah selatan papua.

"Indonesia melakukan penindasan secara,sistematis, masif dan kolektif. ",Ucap Eman selaku perserta diskusi merespon diskusi pada malam hari. lanjutnya, "mereka telah membunuh banyak rakyat papua".

Sedangkan Fery salah satu mahasiswa papua juga mengatakan "indonesia dan papua hampir sama, semenjak orde baru kami semua di cekik hingga operasi militer buat kitong semua mati," ucap ferri. di sela sela menarik dan memanasnya peserta diskusi. 


doc. amp kk bali,
Saat Moderator sedang Mengarahkan peserta
untuk ucapkan salam perjuangan, denpasar bali 1 juli 2024


Lalu Riko (nama karangan kawan solidaritas), menyampaikan di sela sela diskusi itu bahwa "perjuangan kami adalah perjuangan kelas, setiap kelas tertindas bersatu dan melawan", dengan tegas riko menyampaikan itu di tenggah peserta mahasiswa papua yang sedang mengikuti diskusi.

Diskusi terus berlanjut, moderator mengarahkan peserta untuk lanjut diskusi dengan membuka ruang bagi kawan kawan yang akan berdiskusi

Muno salah satu mahasiswa papua mengutarakan pendapatnya,  "saya lihat video ini menarik ketika bahasa terakhir Jendral Bernart Mawen bahwa tidak boleh berharap ke siapa siapa selain pada diri sendiri," ucap muno Di tenggah malam hari itu, lanjutnya "indonesia dan papua masalahnya sama, kami di tindas dengan sistem yang sama dan menindas.  Lanjutnya, "dulu orang tua dong bisa keluar sampai ke luar negeri, bangun kantor OPM di belanda, senegal, dll". tetapi sekarang masa penjajahan indonesia kami di bodohkan, tambahan muno dengan tegas.

Waktu terus berjalan, Kini tenggah malam, diskusinya menarik dan terus berlanjut. seusai membacakan pernyataan sikap aliansi mahasiswa papua komite kota bali.

Ada Beberapa Poin-poin penting  dalam diskusi publik kali ini;  

Pertama, Pada hari ini tepat 53 Tahun, Proklamasi kemerdekaan Bangsa West Papua 01  July 1971 - 01 juli 2024. Proklamasi tersebut telah di bacakan di desa waris, Markas Victoria perbatasan PNG dan PAPUA. Teks Proklamasi yang di bacakan oleh Set Jafet Rumkorem, dan kawan kawannya, menjadi bukti bahwa bangsa papua telah merdeka dan bebas dari kolonialisme indonesia. 

Kedua; Perang  senjata antara kombatan tni dan Komatan OPM terus dan menyebar ke Biak numfor, Merauke, Yapen waropen, Jayapura, jayawiaya, paniai, intanjaya,yahukimo, dan beerapa tempat lainnya (baca; djopari)..

Ketiga; Organisasi Papua Merdeka ini, akhirnya terbentuknya  Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang melalui KTT OPM-TPN di Biak pada 01—05 Mei 2012, yang sampai saat ini pun masih melakukan.


doc. saat membacakan pernyataan sikap seusai diskusi


Keempat; Seperti juga yang tertuang dalam mukadimah pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang berbunyi; ‘Bahwa Kemerdekaan itu ialah Hak Segala Bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan’.

Kelima; Sekertaris Jenderal PBB pada saat itu, sebenarnya sudah mendapatkan laporan terkait terror dan intimidasi yang dilakukan oleh militer Indonesia terhadap Rakyat Bangsa Papua Barat sebelum PEPERA dilakukan pada 27 Juli – 02 agustus 1969,namun tidak menjadi perhatian serius, justru diabaikan oleh PBB. Perserikatan Bangsa Bangsa cenderung lebih mempercayai laporan pemerintah Indonesia yang memiliki kepentingan untuk memenangkan PEPERA 1969 yang sangat manipulatif.

Ke enam; OPerasi Operasi Militer Seelum dan sessudah PEPERA, Operasi militer di Papua (1961-1969) operasi Jayawijaya, operasi sadar, Operasi wibawa, Serta operasi operasi militer indonesia lainnya.

Ketuu; Tuntutan dasarnya rakyat papua  yaitu Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai solusi demokratis sendiri untuk mendapatkan pengakuan dan perlindungan secara hukum/ konstitusi internasional dalam hal ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti yang tertuang jelas dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) tentang Hak Sipil dan Hak Politik yang mana pada konstitusi tersebut pula telah diratifikasi kedalam konstitusi Negara Republik Indonesia. 

Seusai diskusi ini, moderator mengarahkan untuk melanjutkan pembentukan teklap aksi untuk tanggal 06 Juli 2024  sebagai  tragedi Biak Berdarah. situasi mulai panas ketika setiap kawan memilih untuk aksi turun jalan pada malam hari ini.

Akhirnya waktu tidak bersahabat lagi, moderator  mengarahkan untuk mengakhiri kegitan diskusi dan konsolidasi malam ini, ketika usai semua pembicaraannya.


Editor: Agiprop











Tidak ada komentar

Gambar tema oleh sebastian-julian. Diberdayakan oleh Blogger.